Selasa, 26 November 2024 06:00 WIB
Beliau dikenal dari sikapnya yang keras. Semua orang mengenalnya sebagai guru yang tegas, guru yang tidak ingin kita kecewakan. Saya ingat ketika beliau masuk kelas, auranya langsung membuat hening seluruh isi kelas, bahkan kelas yang paling ramai sekalipun. Karena suaranya lantang, pelajarannya menantang, mendorong kami sampai batas kemampuan kami.
Dulu saya paling takut ulangannya, karena takut untuk mengecewakan beliau. Karena kelasnya bukanlah hal yang mudah. Kami pun kesulitan dengan tugas tugasnya, meski telah belajar sampai tak kenal waktu. Tetapi perlahan semua mulai berubah, kepercayaan diri kami mulai tumbuh. Rasa takut tergantikan dengan rasa haus akan ilmu. Beliau melihat potensi dalam diri kami, meskipun kami sering meragukan diri kami sendiri.
Disaat hari kelulusan tiba, berbagai macam perasaan bercampur aduk, saat saya menerima ijazah, mata kami bertemu, senyum kecil terukir di bibirnya, dan untuk pertamakalinya saya melihat kebanggaan di matanya. Kemudian pada hari itu, beliau menemui saya dan beliau meminta maaf atas sikapnya yang keras selama ini. Mengatakan itu caranya untuk mengeluarkan potensi terbaik dalam diri kami.
Kata-katanya menyentuh hati saya, saya menyadari dibalik sikap kerasnya, tersimpan hati yang benar-benar peduli. Hidup ini penuh tantangan. Seperti guru yang tegas yang mendorong kita sampai batas kemampuan kita. Tetapi dalam tantangan inilah kita menemukan kekuatan kita. Seperti di kelasnya, kita belajar, kita tumbuh, dan kita keluar menjadi lebih kuat. Dedikasi Anda tidak luput dari perhatian kami. Anda telah mengajari kami bukan pelajaran dari buku, tetapi pelajaran untuk hidup.
Guru Paling Killer di Sekolah !
Beliau dikenal dari sikapnya yang keras. Semua orang mengenalnya sebagai guru yang tegas, guru yang tidak ingin kita kecewakan. Saya ingat ketika beliau masuk kelas, auranya langsung membuat hening seluruh isi kelas, bahkan kelas yang paling ramai sekalipun. Karena suaranya lantang, pelajarannya menantang, mendorong kami sampai batas kemampuan kami.
Dulu saya paling takut ulangannya, karena takut untuk mengecewakan beliau. Karena kelasnya bukanlah hal yang mudah. Kami pun kesulitan dengan tugas tugasnya, meski telah belajar sampai tak kenal waktu. Tetapi perlahan semua mulai berubah, kepercayaan diri kami mulai tumbuh. Rasa takut tergantikan dengan rasa haus akan ilmu. Beliau melihat potensi dalam diri kami, meskipun kami sering meragukan diri kami sendiri.
Disaat hari kelulusan tiba, berbagai macam perasaan bercampur aduk, saat saya menerima ijazah, mata kami bertemu, senyum kecil terukir di bibirnya, dan untuk pertamakalinya saya melihat kebanggaan di matanya. Kemudian pada hari itu, beliau menemui saya dan beliau meminta maaf atas sikapnya yang keras selama ini. Mengatakan itu caranya untuk mengeluarkan potensi terbaik dalam diri kami.
Kata-katanya menyentuh hati saya, saya menyadari dibalik sikap kerasnya, tersimpan hati yang benar-benar peduli. Hidup ini penuh tantangan. Seperti guru yang tegas yang mendorong kita sampai batas kemampuan kita. Tetapi dalam tantangan inilah kita menemukan kekuatan kita. Seperti di kelasnya, kita belajar, kita tumbuh, dan kita keluar menjadi lebih kuat. Dedikasi Anda tidak luput dari perhatian kami. Anda telah mengajari kami bukan pelajaran dari buku, tetapi pelajaran untuk hidup.
Terimakasih
Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menginspirasi hari kamu. Jangan lupa share yah!