My Blog

Minggu, 27 Oktober 2024 13:48 WIB

Kecanduan Tiktok Mengurangi Fungsi Kinerja Otak ?


"Social Media Orang Bodoh !" Mengutip pernyataan keras dari salah satu influencer bernama Raymond Chin di platform youtube terbarunya yang berjudul Tiktok Sangat Berbahaya yang di rilis pada tanggal 24 Oktober 2024. Dalam video tersebut Raymond mengutip informasi yang menyatakan bahwa pengguna terbanyak dengan durasi terlama di platform Tiktok, peringkat satu dari seluruh dunia adalah di Indonesia. Bagi saya ini bukanlah sebuah prestasi apabila disertai dengan dampak yang kurang baik bagi generasi muda di Indonesia.

Mengutip dari CNBC Indonesia, Peng Sha dan Xiayou Dong para penulis studi mengemukakan temuan mereka soal dampak buruk penggunaan aplikasi tiktok terhadap kemampuan memori kerja. Dari riset yang dilakukan terhadap 3.036 peserta di sekolah menengah di China, sebagian besar mereka yang sering menggunakan aplikasi tiktok memiliki skor depresi, kecemasan dan tingkat stress yang tinggi.


Memang aplikasi Tiktok sendiri menjadi suatu hal yang baru dalam dunia sosial media, dimana orang bisa mengkonsumsi banyak sekali konten video dalam waktu yang sangat singkat. Bahkan aplikasi sekelas Instagram pun akhirnya tergiur untuk membuat fitur yang sama dalam bentuk Reels, mungkin karena khawatir pasar mereka lama-lama pindah apabila mereka tidak beradaptasi dengan cepat.

Tidak bisa dipungkiri pada awalnya Tiktok lebih banyak di isi dengan konten konten orang joget. Memang semakin kesini mulai banyak kreator edukasi yang main di platform Tiktok juga, namun untuk konten yang tidak mendidik juga semakin banyak dan bahkan seringkali viral. Padahal Tiktok adalah salah satu aplikasi yang paling digandrungi anak muda masa kini, khususnya di Indonesia.

Sulit sekali membendung perkembangan konten yang kurang baik di platform sosial media, tetapi bukan berarti perusahaan pemilik platform tersebut hanya membiarkan begitu saja aplikasi mereka berjalan dengan sangat liar. Harus ada peraturan yang tegas dalam penggunaan di sosial media. Apalagi kalau audiencenya yang rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Kalau seperti ini terus, kapan mau berkembangnya?

Saya berharap akan lebih banyak influencer dan public figur yang speak up terkait hal ini. Berikan edukasi dan contoh yang baik dalam penggunaan sosial media dan tidak hanya selalu memikirkan viral dan reach seluas luasnya. Ingat bagi kalian yang memiliki basis masa followers yang besar, kalian juga memilili kemampuan untuk speak up dan merubah keadaan.

Pemerintah juga wajib turut ambil bagian dalam perkembangan sosial media saat ini, kalau peru harus dilakukan langkah intervensi. Namun intervensi yang dilakukan untuk konten yang tidak mendidik ya, bukan untuk membungkam demokrasi. Karena pemerintah memiliki kuasa atas regulasi dan peraturan yang berlaku.

Saya harap ini menjadi perenungan kita bersama agar lebih bertanggung jawab atas setiap konten yang kita share di sosial media. Semoga ada langkah dan solusi yang efektif di masa depan untuk menanggulangi permasalahan ini dan saya berharap para pengguna sosial media khususnya Tiktok kedepannya bisa semakin bijak dalam membuat dan mengkonsumsi konten.

Sumber :
CNBC Indonesia
Youtube Raymond Chin

Image placeholder

Terimakasih

Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menginspirasi hari kamu. Jangan lupa share yah!

0 Comments

Tinggalkan Komentar