Beberapa hari terakhir ada suatu fenomena yang menjadi perhatian saya di Kota Malang. Saya melihat sebuah franchise baru bernama Mixue dengan logo boneka salju tiba-tiba saja menjamur disini. Dalam dua bulan terakhir saja saya sudah melihat 5 gerai Mixue baru di Kota Malang. Namun ternyata tidak hanya di Malang, melainkan di seluruh Indonesia bahkan di tahun ini sudah lebih dari 500 gerai Mixue yang tersebar di seluruh Indonesia. #buset
Berasal dari hati yang kepo, akhirnya saya mencoba mencicipi produk dari Mixue tersebut. Karena baru niat coba-coba, maka produk yang saya beli adalah yang paling murah yaitu es krim cone nya. Setelah beli ternyata saya cukup terpukau dengan harga es krim cone nya yang cuma delapan ribu rupiah, tetapi porsinya menurut saya lebih banyak dan rasa esnya kerasa banget susunya.
Dari percobaan pertama inilah akhirnya saya paham kenapa Mixue bisa begitu viral dan menjamur di semua kalangan khususnya anak muda. Karena selain harganya yang murah, kualitas rasanya juga bukan kaleng-kaleng. Selain itu variasi es krim dan minumannya sangat variatif dan porsinya lebih banyak daripada kompetitor sejenis pada umumnya. Tentunya dengan masuknya Mixue di Indonesia akan membuat persaingan bisnis di bidang kuliner menjadi lebih menarik.
Mixue sendiri sebenarnya adalah perusahan dari Tiongkok yang sudah berdiri sejak Juni 1997. Pendiri perusahaan dengan ikon boneka salju tersebut adalah Zhang Hongchao, diawali dari modal pinjaman oleh keluarga, Zhang yang saat itu memang bekerja di toko es mulai memberanikan diri untuk membangun usahanya.
Meskipun sempat gagal dan memulai bisnis kembali, pada akhirnya produk yang di buat oleh Zhang sempat viral ketika ada momen Olimpiade di Beijing pada tahun 2008. Kala itu produk es krim cone dianggap seperti obor olimpiade dan hal ini menarik perhatian pasar sehingga penjualan meningkat dengan drastis.
Tidak hanya berhenti disitu, Mixue terus melakukan pengembangan dan inovasi dalam bahan baku dan infrastruktur mesin, sehingga Mixue bisa tetap mempertahankan harga yang murah namun dengan kualitas rasa yang sama. Tujuannya agar es krim ini bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Dari sejarah singkat Mixue ini tadi, saya belajar banyak hal. Untuk berbisnis kita tidak hanya perlu kerja keras, namun harus pandai dalam membaca peluang. Namun saya penasaran, akan seberapa lama franchise yang satu ini bisa bertahan di Indonesia? dan bagaimana strategi mereka kedepannya? karena yang pasti, gelombang hype masyarakat itu suatu saat juga pasti ada pasang surutnya, belum lagi dengan pembukaan gerai yang sangat massif akan membuat persaingan dengan produk yang sama menjadi akan jauh lebih berat kedepannya.
Bayangkan sangking viralnya Mixue di Indonesia, saya sampai lihat beberapa Meme lucu terkait boneka salju Mixue yang sedang mencari ruko yang kosong untuk dijadikan gerai baru.. Hahaha.